Jenang Makanan Khas Meminang

19 10 2009

Selain Batik dan Nasi Megono ternyata Pekalongan punya kebanggaan yang lainnya. Yaitu JENANG. Makanan yang lengketnya seperti dodol ini sungguh terkenal di Pekalongan. Ia sangat dicari oleh jejaka. Khususnya jejaka yang hendak meminang (nyangsangi) gadis pujaaannya. Biasanya produksi akan meningkat pada bulan Syawal.

Sebab pada bulan ini para kumbang menaburkan benih-benih cintanya kepada bunga-bunga. Para orang tua serombongan datang ke rumah gadis membawa pengikat cinta seperti kalung atau cincin atau gelang. Dan yang pasti si jenang harus di bawa juga jika mau dianggap meminang. Biasanya mereka membawa 15 sampai 20 lembar jenang ketika meminang. Di tambah makanan dan buah-buahan yang lainnya.

Jenang terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan santan kelapa dan gula jawa. Mereka dimasak diatas wajan ukuran besar dan diaduk-aduk hingga rata dan kental. Mereka masih menggunakan tunggu tradisional dengan bahan bakar kayu. Katanya sih, kalau menggunakan kayu itu rasanya jadi mantab. Atau memang menghemat Pak? Hehehe.. Ukuran jenang standard 30 x 50 cm. Harganya Rp 12.000 – Rp 15.000/lembar. Namun sebelum dipotong jadi ukuran seperti itu, awalnya jenang ditumpahkan ke atas papan yang landasi daun pisang yang telah diolesi minyak kelapa. Setelah agak dingin barulah jenang dipotong jadi ukuran lembaran 20 x 50 cm. Jenang warnanya cokelat dan rasanya manis legit. Tahan hingga seminggu lebih. Makanan ini tidak menggunakan bahan pengawet selain pengawet alami yaitu gula jawa.

Desa yang memproduksi jenang berada di Desa Kemplong,Kecamatan Wiradesa,Kabupaten Pekalongan. Letaknya di sebelah utara pantura. Tidak hanya satu rumah yang memproduksi jenang, namun hampir seluruh warganya adalah pengrajin usaha jenang. Biasanya kalau tidak bulan Syawal, jenang dipasarkan di Pool Bus AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) di Perempatan Wiradesa dan pasar tradisional di kecamatan-kecamatan se-Pekalongan.

Sayangnya para pengrajin ini belum berani memberikan merk dan belum didaftarkan ke Badan POM. Sehingga penampilan yang sederhana hanya dengan bungkus plastik bening membuat para pembeli bertanya-tanya. Apakah ini aman atau tidak? Halal atau tidak?

Selain itu mereka juga kurang promosi. Setiap pelanggan yang datang tidak mereka berikan nomor yang bisa dihubungi jika untuk memesan, sehingga pemasaran hanya masih melalui tradisional. Yaitu dari mulut ke mulut. Peran Pemerintah sepertinya juga kurang dalam mempromosikan makanan khas Pekalongan ini.

Inilah gambar produksi JENANG yang berhasil dasir ambil gambarnya.

Cukup segini yang bisa dasir sampaikan, semoga bermanfaat.

Salam Hangat Tuk Sahabat Semua…


Aksi

Information

38 responses

19 10 2009
yangputri

baru neee pertamaaaaaaaaaxxxxxxxxxx

19 10 2009
Ayas Tasli Wiguna

kayaknya enak.. kirimin dong ^O^

19 10 2009
yangputri

yaaaaaaaa keduaaaaaxxx nya disalip

19 10 2009
yangputri

ketigaaaaaaaaaaxxxxxxxxx

19 10 2009
yangputri

jenang salah satu makanan pavoritku tuh kang dasir….. boleh tuh kirim2

19 10 2009
yangputri

ooh jenang salah satu makanan untuk meminang ya..?? kalo aku cukup semangkuk berlian aja kalo ada yang mau meminang… hehehehehehe *matre*

19 10 2009
yangputri

kang lunch yuuukkk… sekalian cari jenang…

19 10 2009
dasir

@yanngputri
Selamat..selamat…kalau aku nganterin jenang ke tempatmu tar dikira aku meminangmu dong yang..hehhehe
@avas tasli wiguna
Berapa kwintal mas?
salam kenal ya..hehehhe

19 10 2009
Badruz

yah, jenang memang makana semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat bawah. enak dan gurih. dimasing2 daerah hampir ada home industri jenang. tapi, memang yang saya tahu dan membekas adalah jenang sekitar kudus. pekalongan masih dekat kudus ya…

19 10 2009
alamendah

Kudus juga terkenal dengan jenangnya.
kalau temapt saya terkenal sama trasinya. Apa hubungannya?. Warnanya kan hampi sama.

19 10 2009
yangputri

lho mas alam di kudus ya?? kan terkenal juga tuh jenang kudusnya ma sotonya

19 10 2009
bundadontworry

ternyata beberapa makanan daerah adayg memang dibuat khusus utk keperluan khusus juga ya Mas Dasir.
terima kasih sudah berbagi info.
salam.

19 10 2009
dasir

@badruz
Memang enak mas..salam kenal,terima kasih ya atas kunjungannya..
@alamendah
Kapan ya bisa main ke tmpt kang alam?
@yangputri
Makasih yang ya udah berkenan berkunjung tiap hari..
Salam hangat tuk semuanya..

19 10 2009
dasir

@bundadontworry
Sama2 bunda..sy jg brtrmksh krn sdh dkunjgi..salam

19 10 2009
Mapuc

wah bikin pengen aja ne, enak lagi ha ha

19 10 2009
dasir

@mapuc
Awas pak netes tuh..hehehe salam..makasih pak ya..

19 10 2009
pensiun kaya

salam kenal mas datsir, semoga tidak terus berselimut (mudatsir dalam bahasa Arab:-))
jenang nya enak kayanya, boleh dong dikirim satu ke Cianjur hehe

19 10 2009
dasir

@pensiun kaya
salam kenal juga pak ya..terima kasih atas kunjungannya..tapi mohon maaf saya belum bisa ngirimin jenangnya..salam..

19 10 2009
AISHALIFE-LINE

wah..jadi ngiler nih bro…dah lama nggak makan Jenang 😀

19 10 2009
Dinoe

Makanan khas yang enak…jadi pengen saya..

20 10 2009
dasir

@aishalife-line
Sebelum ke Saudi suka makan jenang ya teh? Berarti sering dipinang dunk..hihi salam
@dinoe
Mudah-mudahan bisa kesampaian keinginannya mas..salam

20 10 2009
Sang Cerpenis bercerita

kalo nasi megana aku suka. kalo jenang gak suka. manis soalnya. btw, ada award ya. cek di postingan ke 500.

20 10 2009
dasir

@sangverpenisbercerita
Aku juga suka sego megono mbak..kalau jenang memang manis banget..bagi yang tidak suka manis2 akan langsung kenyang jika makan..

20 10 2009
Henny Y.Caprestya

baru tahu kalo makanan seperti itu dijadikan makanan khas dalam meminang 🙂

20 10 2009
nyubi

wah ternyata ada makanan khas begitu ya, mas 🙂

20 10 2009
dasir

@heny y.caprasetya
Iya begitulah adat yg msh bertahan di Pekalongan
@nyubi
Jawaban sama dg di atas..
Salam hangat selalu

20 10 2009
Berry Devanda

klau t4 saya itu pake sirih mas…

20 10 2009
MaPuC

sore kang dasir, maaf pindah link ke markas utama mapuc he he, trims jg visitnya

20 10 2009
gaelby

oeiiihh… pasti enak bnget jenangnya… a nice posting, thanks n slam peace…:)

20 10 2009
dasir

@berry devanda
Emank lain2 ya mas..Makash mas atas kunjungannya
@mapuc
Makasih pak atas pemberitahuan n supportnya
@gaelby
Makasih sob ya..
Salam

20 10 2009
diazhandsome

jadi laper, gw suka makan jenang sih 😀

20 10 2009
HumorBendol

Jenang? Wenak tuh bro.
Sayangnya, ada juga yang ngebenci jenang.
Hanya orang yang pakek gigi palsu yang gak suka jenang. Takut lengket
hehe…..

20 10 2009
HumorBendol

Jenang? Wenak tuh bro.
Sayangnya, ada juga yang ngebenci jenang.
Hanya orang yang pakek gigi palsu yang gak suka jenang. Takut lengket
hehe…..

20 10 2009
dasir

@diazhandsome
Emank enak sob jenang itu..
@humorbendol
Hahahaha..bisa aja kang bendol..

20 10 2009
Desri Susilawani

tadinya kupikir yang namanya jenang itu dodol yang pake taburan biji wijen…ternyata engga ya..?

21 10 2009
Rita Susanti

Wah, kayaknya di daerah saya makanan sejenis jenang tuh juga ada Sir, tapi namanya galamai, warnanya coklat juga, terus cara pembuatannya hampir sama.

Wah boleh tuh Sir kirimin jenang ala sono ke tempat aye di sini:), tapi nanti di kotak bagian luarnya ditulis: "jenang bukan untuk meminang" heheheheheh….

22 10 2009
nakjaDimande

wkwkkk dasir kirimin aja Rita jenangnya.. sekalian meminang gpp, sudah bundo restui kok 🙂

klo di Bukittinggi namanya kalamai, untuk acara kawinan juga.. mungkin tujuannya agar suami istri lengket terus kaya jenang itu 🙂

22 10 2009
dasir

@desri susilawani
Itu onde2 mbak..
@rita susanti
Berapa ton kak?
@nakjadimande
Makasih bunda atas restunya….salam

Tinggalkan Balasan ke nyubi Batalkan balasan