Mutiara di Ujung Pelupuk Mata

28 07 2009

Ini adalah sambungan kisah kemarin……..
Pukul 09.30 dagangannya telah habis terjual, ia langsung meluncur ke rumah untuk melihat keadaan istrinya. Sesampai di rumah istrinya sedang menyantap sepiring nasi yang diambilkan karyawannya, melihat istrinya sudah bisa tertawa ia langsung ke belakang untuk memecah kedelai yang telah direbus hingga matang dan telah direndam sehari semalam dengan mesin pemecah kedelai. Pukul 12.00 kedelai siap di bungkus. Ia dan karyawannya makan siang dulu sambil istirahat. Sholat dhuhur dikerjakannya terlebih dahulu.

Pada pukul 13.00 wib mulailah kedelai yang telah ditaburi ragi tempe sebelumnya melompat-lompat ke kantong plastik melalui jembatan tangan karyawannya yang bernama Mustofa. Ukuran kantong palstik itu adalah ¼ kg. Di samping tempe plastik juga ada tempe bungkus daun pisang. Sedang Qorob pergi ke pasar membawa Supra X-nya untuk meminta hasil penjualan Simbok. Tak kurang dari 1 jam hingga ashar menjelang ia baru sampai di rumah dengan membawa keuntungan hasil jualan hari ini. Alhamdulillah dagangannya hari ini laku berat. Air wudlu diambilnya sebelum melaksanakan shalat ashar. Ia sholat dengan khusu’. Dalam doa setelah sholat fardlu ia memohon kepada Allah supaya diberikan kesembuhan untuk istrinya kesembuhan yang tak berbekas, ia juga tak lupa berdoa supaya diberikan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup yang berat ini. Selain itu ia juga memohon agar dagangannya laris dan berkah sehingga bisa membiayai pengobatan istrinya untuk menjaga kesehatan sang kecil sampai kelahirannya. Selain itu fisik Ainah belum bisa digerak-gerakan dengan leluasa dalam waktu ½ bulan ini akibat ia terjatuh di toilet.
Disapanya istrinya yang tiduran di tempat tidur, ia mencoba menghibur dengan guyonan yang tak lucu. Alhamdulillah terjadi kemajuan dalam 10 hari ini, ia sudah bisa jalan walaupun hanya untuk ke toilet. Tapi untuk yang lebih berat seperti mencuci ia belum bisa. Dan lebih alhamdulillah lagi si janin tak merepotkan ibu dan ayahnya. Buktinya, Ainah tak mengidam macam-macam. Tak rewel dan mudah makannya walaupun yang diberikan hanya sayur asem dan tempe goreng dengan nasi liwet yang dimasak Mustofa. Meskipun biasanya wanita jika usia kandungannya berkisar antara 0-2 bulan sering mengidam. Seolah si janin tahu kesibukan ayahnya dan derita sakit yang menimpa ibunya.
Senin ini ia harus memeriksakan kandungan istrinya yang ke-12 kalinya. Pagi-pagi jam 5 ia mulai merapikan si persegi panjang yang dibungkus plastik dan daun pisang berisi kedelai matang bercampur ragi yang diselimuti jamur putih merata alias tempe ke dalam karung. Ia dibantu Mustofa. Buru-buru ia membawa tempe ke Pasar Kutowinangun dengan sepeda motor Supra X. Seperti biasa dagangan itu akan diserahkan kepada Simbok, sampai di sana ia langsung pamit pada Simbok karena harus segera mengedarkan dagangannya yang di rumah. Dan setelah itu ia harus mengantarkan Ainah periksa pukul 9 ke poliklinik. Pukul 6 Qorob telah sampai di rumah, dagangannya sudah siap untuk diedarkan karena sudah ditata Mustofa. Di jalan raya yang tak macet dalam mengedarkan tempe ia melihat seorang bapak-bapak bergaya flamboyan mengen-darai sepeda dengan santainya di sebelah kiri jalan raya. Entah kenapa di Indonesia yang katanya mayoritas masyarakatnya adalah muslim tapi jalannya di sebelah kiri, sedangkan di Inggris penduduknya yang sebagian besar beragama Kristen malah jalannya di sebelah kanan. Padahal Rasulullah Muhammad SAW lebih menekankan kepada kita dalam melakukan sesuatu khususnya yang baik-baik dengan yang kanan atau mendahulukan sebelah kanan daripada sebelah kiri. Contohnya wudlu dimulai dari tangan kanan kemudian baru tangan kiri. Atau perintah makan menggunakan tangan kanan. Contoh lainnya adalah tangan kanan digunakan untuk memberikan sesuatu atau hadiah kepada teman atau orang lain, sedangkan untuk yang kurang baik dengan tangan kiri. Contohnya ketika buang air besar ataupun kecil digunakan tangan kiri untuk membersihkannya. Sejarah mencatat pada masa penjajahan Inggris di Indonesia seorang Jenderal bernama Jenderal Raflesia Arnoldi memberlakukan peraturan tersebut. Begitu yang tercatat dalam buku sejarah bangsa.
Ia bertanya dalam benaknya, “ Bapak-bapak itu kok bisa nyantai seperti itu, sedang aku begitu ke-repotan, untuk calon anak pertamaku saja aku sudah dibikin repot seperti ini, bagaimana jika 2, 3 atau 11. Wah tak terbayangkan beratnya.” Tiba-tiba. “Glubraakkk…!!”
“Maaf pak, saya tidak sengaja. Saya tadi melamun, Bapak tidak apa-apa kan?” tanyanya. Bapak-bapak tadi yang sedang dipikirkannya sekarang ada di depannya dalam keadaam tersungkur. Karena keseng-gol keranjang tempenya sebelah kiri.
“Ah saya tidak apa-apa mas, hanya lecet-lecet sedikit.”
“Maaf ya pak, ini sekedar buat beli perban dan berobat (uang Rp. 30.000 disodorkan). Lagi pula saya buru-buru. Karena harus mengantarkan istri saya berobat jam 08.30, sedangkan sudah jam 8 begini dagangan saya belum laku semua.”
“Terima kasih mas, semoga istri mas lekas sembuh.”
“Sama-sama Pak. Saya juga mohon maaf atas kejadian ini. Assalamu’alaikum….!“
ﭿ
“Awasssss pak!! Keyok..keyok…keyokkk!!”
Belum sempet ia menenangkan diri dari suasana tabrakan dengan bapak-bapak. Seekor ayam menjerit karena kelindas ban depab motor Qorob.
“Pak, maaf pak!” mohon Qorob pada Bapak pemilik ayam yang berteriak tadi.
“Pokoknya ganti kalau ingin aku maafkan!!”
“Iya aku ganti, ini ayam tadi habis beli di pasar tapi betina, bagaimana pak?”
“Aku terima, tapi maafku tak akan pernah kau dapatkan!” jawabnya ketus sambil menyambar seekor ayam betina yang disodorkan Qorob.
“Permisi Pak! Assalamu ‘alaikum!”
“Wa’alaikum salam!!!” jawabnya dengan nada keras.
Dan sampai sekarang Bapak itu tak pernah memaafkan kami meskipun sewaktu mereka mengadakan hajatan kami datang. Wajahnya tetap ketus.
Bersambung Esok hari
masih di blognya moeddasier tentunya……………..


Aksi

Information

11 responses

29 07 2009
dasir

Makin seru aja wong ntunjung ceritanya..

29 07 2009
yangputri

aku baca dulu ah cerita yang kemaren…
baru komen….

salam

makasih linku dah dipasang… ntar ku pasang balik yaakk…

29 07 2009
dasir

Terimakash juga yangputri dah berkenan berkunjung ke gubuk reot ini..

29 07 2009
dasir

Terimakash juga yangputri dah berkenan berkunjung ke gubuk reot ini..

29 07 2009
KangBoed

Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk sahabatku..

29 07 2009
KangBoed

Waaaah ceritanya bagus yaaaaaaa.. hehehe..

29 07 2009
dasir

Salam cinta damai juga kangboed..
Terimakasih atas apresiasinya kang..mhn srn n kritik yang membangun ya?

29 07 2009
alamendah

nitip

ikutan vote di sini: Jadikan Pulau Komodo Sebagai 7 Keajaiban Dunia Jangan sampai kita kehilangan 'Borobudur' lagi! (he.. he..)

29 07 2009
alamendah

kuakhiri blogwalkingku malam ini dengan membaca cerita ini…

29 07 2009
alamendah

makasih link-ku sudah dipasang (kok gak gomong, sih…)
ntar ku pasang balik deh…

(kata yang terakhir disengaja biar gak sama ama si-Putri)

29 07 2009
dasir

Waduh maaf kanng alamendah dasir kan wng ntunjung bagian dari jawa tengah sehingga biasa malu2 kucing jinak-jinak merpati,,dados ajeng matur supados kang alamendah masang link kulo,kulone lingsem alias tidak berani ngomong….hehhehehehehehe

Tinggalkan Balasan ke KangBoed Batalkan balasan